Belut adalah ikan yang menjadi bagian dari kuliner khas di banyak negara, termasuk Indonesia. Namun, pilihan belut di pasaran terbagi menjadi dua, yaitu belut lokal dan belut impor. Apa yang membuatnya tidak sama? Berikut ulasannya.
1. Titik awal dan zona kehidupan
Belut khas perairan Indonesia banyak ditemukan di sawah, sungai, dan rawa-rawa. Belut ini mengalami pertumbuhan alami dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Belut yang dikirim dari luar negeri umumnya berasal dari Jepang, Vietnam, atau China. Spesies air ini kerap dibudidayakan dalam tempat khusus sebelum dipasarkan ke berbagai negara.
2. Identitas jasmani
-
Belut daerah memiliki rona kulit yang lebih gelap serta kecoklatan.
-
Belut yang berasal dari daerah ini berwarna lebih gelap dengan dominasi coklat.
-
Rata-rata belut lokal lebih pendek dibandingkan belut impor yang biasanya lebih panjang dan gemuk.
3. Kesempurnaan rasa dan elastisitas daging
-
Belut hasil tangkapan lokal memiliki daging lebih kenyal dan gurihnya lebih kuat.
-
Belut ekspor terasa lebih lunak tetapi dengan rasa yang lebih ringan.
4. Cara Bercocok Tanam
-
Belut kampung banyak dibudidayakan secara alami dengan pakan organik seperti cacing dan serangga kecil.
-
Belut ekspor banyak dipelihara dalam akuakultur berteknologi tinggi dengan pakan olahan demi percepatan pertumbuhan.
5. Bahan nutrisi
Baik belut yang dijual di pasar dalam negeri maupun yang diimpor tetap mengandung zat gizi penting. Sementara itu, belut lokal lebih kaya akan lemak sehat dan protein alami sebab hidup di lingkungan yang lebih alami dibandingkan belut impor yang mungkin diberi pakan buatan.
6. Harga acuan
-
Belut asli Nusantara lebih murah karena mudah diperoleh.
-
Harga belut luar negeri lebih mahal akibat ongkos pengiriman dan teknik budidaya yang lebih kompleks.
7. Akibat terhadap lingkungan
-
Belut lokal lebih bersih karena tidak menggunakan pakan buatan.
-
Belut asing berpengaruh buruk terhadap lingkungan, terutama akibat ekspor-impor dan pakan buatan.
Belut hasil ternak lokal dan impor mempunyai sisi baik dan buruknya sendiri. Jika Anda membutuhkan belut yang lebih gurih dengan harga lebih murah, belut lokal adalah solusinya. Sementara itu, jika ingin mendapatkan belut dengan ukuran lebih besar dan lebih mudah ditemukan di dunia internasional, belut impor bisa menjadi solusi.
Para pengusaha di bidang kuliner dan peternakan dapat lebih mudah menentukan belut yang sesuai dengan memahami perbedaan ini. Semoga ini bermanfaat bagi Anda!
Untuk para pengusaha kuliner atau peternak, mengetahui perbedaan ini bisa membantu dalam menentukan belut yang paling cocok dengan kebutuhan mereka.
Memprioritaskan belut dengan mutu terbaik? Hubungi kami sekarang juga!